Tuesday, June 12, 2018

Laporan Penelitian Tumbuhan Lumut



Laporan Penelitian Tumbuhan Lumut


TUMBUHAN LUMUT



A.    PENDAHULUAN
            Fenomena keanekaragaman tumbuhan dari ukuran yang sangat besar hingga ke ukuran yang sangat kecil atau dari tumbuhan berorgan sangat kompleks sampai tubuhan yang memiliki oragan sderhana, sesungguhnya merupakan ciptaan Tuhan yang Maha Esa yang sangat menakjubkan. Sehingga ilmu pengetahuan mecoba mempelajari, mengetahui dan menjelaskan tentang keanekaragaman tersebut.
            Ilmu pengetahuan berusaha mencari tau tentang kesamaan dan perbedaan yang dimiliki setiap tubuhan sehingga dapat digolongkan/dikelompokkan kedalam beberapa kelompok jenis tumbuhan yang disebut spesies. Dan ini telah ditemukan sekitar 325.000 jenis tumbuhan yang terdapat di bumi. Secara garis besar tumbuhan digolongkan kedalam 3 devisi yaitu Bryophyta (tumbuhan lumut), Pteridophyta ( tumbuhan paku ), dan Spermatophyta ( tumbuhan berbiji ).
            Tumbuhan (Plantae) adalah organisme yang memiliki akar, batang, dan daun. Akar, batang, dan daun merupakan organ hasil diferensiasi jaringan. Tumbuhan memiliki sel eukariotik dan mempunyai kloroplas. Di dalam kloroplas terdapat pigmen klorofil sehingga tumbuhan dapat berfotosintesis. Pada umumnya, tumbuhan memiliki klorofil a, klorofil b, dan ada juga yang mengandung karoten. Sel-sel tumbuhan memiliki dinding sel yang mengandung selulosa, yang mengakibatkan tubuhnya kaku. Dalam klasifikasi dengan sistem 5 kingdom, organisme yang dimasukkan dalam kingdom Plantae adalah tumbuhan lumut, tumbuhan paku, dan tumbuhan biji.

B.     DASAR TEORI
        . setruktur dapat dikelompokkan menjadi tiga devisi yaitu:

1.    Bryophyta ( tumbuhan lumut )
Ciri – ciri bryophyta sebagai berikut:
a.      Hidup di tempat basah atau lembab dan terlindung dari cahaya.
b.      Pada permukaan luar tubuh terlapat lapisan barlilin untuk menahan masuknya air
c.       Berwarna hijau karena mempunyai kloropfil.
d.      Peralihan dari thalophyta .
e.      Gametofit lebih dominan dari pada sporofit.


2. Reproduksi
 
            Reproduksi lumut bergantian antara seksual dengan aseksualnya, reproduksi aseksualnya dengan spora haploid yang dibentuk dalam sporofit, sedangkan reproduksi seksualnya dengan membentuk gamet – gamet, baik gamet jantan maupun gamet betina yang dibentuk dalam gametofit. Ada 2 macam gametangium , yaitu sebagai berikut:
1. Arkegonium adalah gametangium betina yang bentuknya seperti botol dengan bagian lebar yang disebut perut, bagian yang sempit disebut leher.
2. Anteredium adalah gametangium jantan yang berbentuk bulat seperti gada. Dinding anteredium terdiri dari selapis sel sel yang mandul dan didalamnya terdapat sejumlah sel induk spermatozoid.
Reproduksi aseksual dan seksual berlangsung secara bergantian melalui suatu pergiliran keturunan yang disebut metagenesis.
Jika anteredium dan arkegonium berada dalam satu individu, tumbuhan lumut disebut berumah satu (monoesis) dan jika dalam satu individu hanya terdapat anteredium atau arkegonium saja disebut berumah dua (diesis).
3. Klasifikasi
Digolongkan menjadi dua kelas , namun berdasarkan penelitian terbaru maka lumut dibagi menjadi tiga kelas yaitu music, hepaticeae, dan anthoceroraceae.
a. Lumut daun
                        Lumut daun banyak terdapat ditempat – tempat yang lembab, mempunyai struktur seperti akar yang disebut rizoid dan struktur seperti daun.
Siklus hidup lumut mengalami pergantian antara generasi haploid dengan diploid.
Sporofit pada umumnya lebih kecil , berumur pendek dan hidup tergantung pada gametofit. Contoh lumut ini antara lain: polytricum juniperinum, furaria, pogonatum cirratum, Aerobrysis longissima, dan lumut gambut sphagnum.
b. Lumut hati (hepaticeae)
                        Tubuhnya terbagi menjadi dua lobus sehingga tampak seperti lobus pada hati. Siklus hidup lumut ini mirip dengan lumut daun. Didalam spongaria terdapat sel yang berbentuk gulungan disebut alatera. Elatera akan terlepas saat kapsul terbuka , sehingga membantu memencarkan spora. Lumut ini juga dapat melakukan reproduksi dengan cara aseksual dengan sel yang disebut gemma, yang merupakan struktur seperti mangkok dipermukaan gametofit. Contoh lumut hati adalah Marchantia polymorpha dan porella.
c. Lumut tanduk (Anthocerotaceae)
                        Mempunyai gametofit lumut hati; perbedaannya adalah terletak pada sporofit lumut ini mempunyai kapsul memanjang yang tumbuh seperti tanduk dari gametofit, masing – masing mempunyai kloroplas tunggal yang berukuran besar, lebih besar dari kebanyakan tumbuhan lumut.Contoh lumut tanduk adalah anthoceros laevis.





4. Manfaat tumbuhan lumut bagi manusia
Tumbuhan lumut tidak berperan langsung dalam kehidupan manusia , tetpai ada spesies tertentu yang dimanfaatkan oleh penduduk untuk mengobati hepatitis, yaitu Marchantia polymorpha. Selain itu jenis – jenis lumut gambut dari genus sphagnum dapat digunakan sebagai pembalut atau pengganti kapas. Ada juga seperti :
a.Spagnum merupakan komponen pembentuk tanah gambut, pengganti kapas dan sebagai bahan bakar.
b.Lumut hati sebagai indikator daerah yang lembab dan dipakai obat penyakit hati (hepatitis).
c.Lumut bersama dengan algae membentuk liken (lumut kerak) yang merupakan tumbuhan pionir bagi tempat yang gersang.
d.Di hutan bantalan lumut berfungsi menyerap air hujan dan salju yang mencair, sehingga mengurangi kemungkinan adanya banjir dan kekeringan di musim panas.
e.Lumut gambut di rawa dapat dijadikan sebagai pupuk penyubur tanah.















C.     HASIL PENGAMATAN

TABEL PENGAMATAN

NO
JENIS TUMBUHAN
JENIS AKAR
JENIS BATANG
JENIS DAUN
1
Lumut daun
Memiliki akar semu (rizoid), bentuk akarnya tidak terlalu terlihat
Bentuk batangnya tidak jelas dan berukuran sangat kecil
Daunnya sederhana berbentuk kecil dan pipih
2
Lumut Tanduk
Memiliki akar semu (rizoid), bentuk akarnya tidak terlalu terlihat
Lumut hati tidak memiliki batang dan tidak memiliki pembuluh angkut, tubuh berupa talus.
Hampir mirip dengan Lumut Hati.
3
Lumut hati
Memiliki akar semu (rizoid), bentuk akarnya tidak terlalu terlihat
Lumut hati tidak memiliki batang dan tidak memiliki pembuluh angkut, tubuh berupa talus.
Lumut hati membentuk massa berupa lembaran dengan tepi yang terbelah-belah (disebut talus) yang berbentuk seperti hati. Pada beberapa jenis, talus ini membentuk daun sehingga lumut hati dapat dibedakan menjadi lumut hati bertalus dan lumut hati berdaun (sering disebut lumut sisik). Gametofitnya merupakan lembaran “daun” tipis yang menempel pada substratnya dengan rizoid yang halus.
                                     

                 
NO
Jenis Biji
Bryophyta ( Lumut )
Pteridophyta (Paku )
Spermatophita ( Biji )
1
Biji jagung
-
-
2
Kacang tanah
-
-
3
Kacang kedelai
-
-




D.    PEMBAHASAN
            Tumbuhan lumut merupakan sekumpulan tumbuhan kecil yang termasuk dalam divisio Bryophyta (dari bahasa Yunani bryum, “lumut”).
            Tumbuhan ini sudah menunjukkan diferensiasi tegas antara organ penyerap hara dan organ fotositentik namun belum memiliki akar dan daun sejati. Kelompok tumbuhan ini juga belum memiliki pembuluh sejati. Alih-alih akar, organ penyerap haranya adalah rizoid (harafiah: “serupa akar”). Daun tumbuhan lumut dapat berfotosintesis. Tumbuhan lumut merupakan tumbuhan pelopor, yang tumbuh di suatu tempat sebelum tumbuhan lain mampu tumbuh. Ini terjadi karena tumbuhan lumut berukuran kecil tetapi membentuk koloni yang dapat menjangkau area yang luas. Jaringan tumbuhan yang mati menjadi sumber hara bagi tumbuhan lumut lain dan tumbuhan yang lainnya.
            Klasifikasi tradisional menggabungkan pula lumut hati ke dalam Bryophyta. Namun, perkembangan dalam taksonomi tumbuhan menunjukkan bahwa penggabungan ini parafiletik sehingga diputuskan untuk memisah lumut hati ke dalam divisio baru. Di dunia terdapat sekitar 4.000 spesies tumbuhan lumut (termasuk lumut hati), 3.000 di antaranya tumbuh di Indonesia. Kebun Raya Cibodas di Jawa Barat memiliki “taman lumut” yang mengoleksi berbagai tumbuhan lumut dan lumut hati dari berbagai wilayah di Indonesia dan dunia
            Apa yang disebut lumut tidak selalu merupakan tumbuhan lumut. Tumbuhan lumut mengacu pada sekelompok tumbuhan kecil dengan ciri-ciri yang sudah disebutkan sebelumnya.
E.     KESIMPULAN

Setelah melakukan pengamatan, kami dari kelopok 8 menyimpulkan bahwa;
1.      Devisio sutu tumbuhan dapat ditentukan dengan melihat ciri morfologi yang dimiliki oleh tumbuhan tersebut.
2.      Melalui pengamatan ciri-ciri morfologi tumbuhan yang kami lakukan kami dapat menyimpulkan bahwa;
a.      Tumbuhan cabai, jagung, kacang tanah dan kedelai tergolong kedalam devisi Spermatophyta (tumbuhan berbiji).
b.      Tumbuhan lumut daun tergolong kedalam devisi Bryophyta (tumbuhan lumut).
c.       Tumbuhan tanduk rusa tergolong kedalam devisi Pteridophyta (tumbuhan paku)

No comments:

Post a Comment