Laporan Penelitian Tumbuhan Lumut
TUMBUHAN LUMUT
A. PENDAHULUAN
Fenomena keanekaragaman tumbuhan dari ukuran yang sangat
besar hingga ke ukuran yang sangat kecil atau dari tumbuhan berorgan sangat
kompleks sampai tubuhan yang memiliki oragan sderhana, sesungguhnya merupakan
ciptaan Tuhan yang Maha Esa yang sangat menakjubkan. Sehingga ilmu pengetahuan
mecoba mempelajari, mengetahui dan menjelaskan tentang keanekaragaman tersebut.
Ilmu pengetahuan berusaha mencari tau tentang kesamaan
dan perbedaan yang dimiliki setiap tubuhan sehingga dapat digolongkan/dikelompokkan
kedalam beberapa kelompok jenis tumbuhan yang disebut spesies. Dan ini telah
ditemukan sekitar 325.000 jenis tumbuhan yang terdapat di bumi. Secara garis
besar tumbuhan digolongkan kedalam 3 devisi yaitu Bryophyta (tumbuhan
lumut), Pteridophyta ( tumbuhan paku ), dan Spermatophyta ( tumbuhan
berbiji ).
Tumbuhan (Plantae) adalah organisme yang memiliki
akar, batang, dan daun. Akar, batang, dan daun merupakan organ hasil
diferensiasi jaringan. Tumbuhan memiliki sel eukariotik dan mempunyai
kloroplas. Di dalam kloroplas terdapat pigmen klorofil sehingga tumbuhan dapat
berfotosintesis. Pada umumnya, tumbuhan memiliki klorofil a, klorofil b, dan
ada juga yang mengandung karoten. Sel-sel tumbuhan memiliki dinding sel yang
mengandung selulosa, yang mengakibatkan tubuhnya kaku. Dalam klasifikasi dengan
sistem 5 kingdom, organisme yang dimasukkan dalam kingdom Plantae adalah
tumbuhan lumut, tumbuhan paku, dan tumbuhan biji.
B. DASAR TEORI
. setruktur dapat dikelompokkan menjadi tiga devisi
yaitu:
1. Bryophyta ( tumbuhan lumut )
Ciri – ciri bryophyta
sebagai berikut:
a.
Hidup di tempat basah atau lembab dan terlindung dari cahaya.
b.
Pada permukaan luar tubuh terlapat lapisan barlilin untuk menahan masuknya air
c.
Berwarna hijau karena mempunyai kloropfil.
d.
Peralihan dari thalophyta .
e.
Gametofit lebih dominan dari pada sporofit.
2. Reproduksi
Reproduksi lumut bergantian antara
seksual dengan aseksualnya, reproduksi aseksualnya dengan spora haploid yang
dibentuk dalam sporofit, sedangkan reproduksi seksualnya dengan membentuk gamet
– gamet, baik gamet jantan maupun gamet betina yang dibentuk dalam gametofit.
Ada 2 macam gametangium , yaitu sebagai berikut:
1. Arkegonium adalah
gametangium betina yang bentuknya seperti botol dengan bagian lebar yang
disebut perut, bagian yang sempit disebut leher.
2. Anteredium adalah
gametangium jantan yang berbentuk bulat seperti gada. Dinding anteredium
terdiri dari selapis sel sel yang mandul dan didalamnya terdapat sejumlah sel
induk spermatozoid.
Reproduksi aseksual dan seksual berlangsung secara bergantian melalui suatu pergiliran keturunan yang disebut metagenesis.
Jika anteredium dan arkegonium berada dalam satu individu, tumbuhan lumut disebut berumah satu (monoesis) dan jika dalam satu individu hanya terdapat anteredium atau arkegonium saja disebut berumah dua (diesis).
Reproduksi aseksual dan seksual berlangsung secara bergantian melalui suatu pergiliran keturunan yang disebut metagenesis.
Jika anteredium dan arkegonium berada dalam satu individu, tumbuhan lumut disebut berumah satu (monoesis) dan jika dalam satu individu hanya terdapat anteredium atau arkegonium saja disebut berumah dua (diesis).
Digolongkan menjadi dua kelas , namun berdasarkan penelitian terbaru maka lumut dibagi menjadi tiga kelas
yaitu music, hepaticeae, dan anthoceroraceae.
Lumut daun banyak
terdapat ditempat – tempat yang lembab, mempunyai struktur seperti akar yang
disebut rizoid dan struktur seperti daun.
Siklus hidup lumut mengalami pergantian antara generasi haploid dengan diploid.
Sporofit pada umumnya lebih kecil , berumur pendek dan hidup tergantung pada gametofit. Contoh lumut ini antara lain: polytricum juniperinum, furaria, pogonatum cirratum, Aerobrysis longissima, dan lumut gambut sphagnum.
Siklus hidup lumut mengalami pergantian antara generasi haploid dengan diploid.
Sporofit pada umumnya lebih kecil , berumur pendek dan hidup tergantung pada gametofit. Contoh lumut ini antara lain: polytricum juniperinum, furaria, pogonatum cirratum, Aerobrysis longissima, dan lumut gambut sphagnum.
b. Lumut hati (hepaticeae)
Tubuhnya
terbagi menjadi dua lobus sehingga tampak seperti lobus pada hati. Siklus hidup
lumut ini mirip dengan lumut daun. Didalam spongaria terdapat sel yang
berbentuk gulungan disebut alatera. Elatera akan terlepas saat kapsul terbuka , sehingga
membantu memencarkan spora. Lumut ini juga dapat melakukan reproduksi dengan
cara aseksual dengan sel yang disebut gemma, yang merupakan struktur seperti
mangkok dipermukaan gametofit. Contoh lumut hati adalah Marchantia polymorpha
dan porella.
c. Lumut tanduk (Anthocerotaceae)
Mempunyai gametofit
lumut hati; perbedaannya adalah terletak pada sporofit lumut ini mempunyai
kapsul memanjang yang tumbuh seperti tanduk dari gametofit, masing – masing
mempunyai kloroplas tunggal yang berukuran besar, lebih besar dari kebanyakan
tumbuhan lumut.Contoh lumut tanduk adalah anthoceros laevis.
4. Manfaat
tumbuhan lumut bagi manusia
Tumbuhan lumut tidak berperan
langsung dalam kehidupan manusia , tetpai ada spesies tertentu yang
dimanfaatkan oleh penduduk untuk mengobati hepatitis, yaitu Marchantia
polymorpha. Selain itu jenis – jenis lumut gambut dari genus sphagnum dapat
digunakan sebagai pembalut atau pengganti kapas. Ada juga seperti :
a.Spagnum merupakan komponen pembentuk tanah gambut, pengganti kapas
dan sebagai bahan bakar.
b.Lumut hati sebagai indikator daerah yang lembab dan dipakai obat penyakit
hati (hepatitis).
c.Lumut bersama dengan algae membentuk liken (lumut kerak) yang merupakan
tumbuhan pionir bagi tempat yang gersang.
d.Di hutan bantalan lumut berfungsi menyerap air hujan dan salju yang
mencair, sehingga mengurangi kemungkinan adanya banjir dan kekeringan di musim
panas.
e.Lumut gambut di rawa dapat dijadikan sebagai pupuk penyubur tanah.
C. HASIL PENGAMATAN
TABEL PENGAMATAN
NO
|
JENIS TUMBUHAN
|
JENIS AKAR
|
JENIS BATANG
|
JENIS DAUN
|
1
|
Lumut daun
|
Memiliki akar semu (rizoid), bentuk akarnya tidak terlalu terlihat
|
Bentuk batangnya tidak jelas dan berukuran sangat kecil
|
Daunnya sederhana berbentuk kecil dan pipih
|
2
|
Lumut Tanduk
|
Memiliki akar semu (rizoid), bentuk akarnya tidak terlalu terlihat
|
Lumut hati
tidak memiliki batang dan tidak memiliki pembuluh angkut, tubuh berupa talus.
|
Hampir mirip dengan Lumut Hati.
|
3
|
Lumut hati
|
Memiliki akar semu (rizoid), bentuk akarnya tidak terlalu terlihat
|
Lumut hati
tidak memiliki batang dan tidak memiliki pembuluh angkut, tubuh berupa talus.
|
Lumut hati
membentuk massa berupa lembaran dengan tepi yang terbelah-belah (disebut
talus) yang berbentuk seperti hati. Pada beberapa jenis, talus ini
membentuk daun sehingga lumut hati dapat dibedakan menjadi lumut hati
bertalus dan lumut hati berdaun (sering disebut lumut sisik).
Gametofitnya merupakan lembaran “daun” tipis yang menempel pada substratnya
dengan rizoid yang halus.
|
NO
|
Jenis Biji
|
Bryophyta ( Lumut )
|
Pteridophyta (Paku )
|
Spermatophita ( Biji
)
|
1
|
Biji jagung
|
-
|
-
|
√
|
2
|
Kacang tanah
|
-
|
-
|
√
|
3
|
Kacang kedelai
|
-
|
-
|
√
|
D. PEMBAHASAN
Tumbuhan lumut merupakan
sekumpulan tumbuhan kecil yang termasuk dalam divisio Bryophyta (dari bahasa Yunani bryum,
“lumut”).
Tumbuhan
ini sudah menunjukkan diferensiasi tegas antara organ penyerap hara dan organ
fotositentik namun belum memiliki akar dan daun sejati. Kelompok
tumbuhan ini juga belum memiliki pembuluh sejati. Alih-alih akar, organ
penyerap haranya adalah rizoid (harafiah: “serupa akar”). Daun tumbuhan
lumut dapat berfotosintesis. Tumbuhan lumut merupakan tumbuhan pelopor, yang
tumbuh di suatu tempat sebelum tumbuhan lain mampu tumbuh. Ini terjadi karena
tumbuhan lumut berukuran kecil tetapi membentuk koloni yang dapat menjangkau
area yang luas. Jaringan tumbuhan yang mati menjadi sumber hara bagi tumbuhan
lumut lain dan tumbuhan yang lainnya.
Klasifikasi tradisional
menggabungkan pula lumut hati ke dalam Bryophyta. Namun, perkembangan
dalam taksonomi tumbuhan menunjukkan bahwa penggabungan ini
parafiletik sehingga diputuskan untuk memisah lumut hati ke dalam divisio
baru. Di dunia terdapat sekitar 4.000 spesies tumbuhan lumut (termasuk lumut
hati), 3.000 di antaranya tumbuh di Indonesia. Kebun Raya Cibodas di Jawa
Barat memiliki “taman lumut” yang mengoleksi berbagai tumbuhan lumut dan
lumut hati dari berbagai wilayah di Indonesia dan dunia
Apa yang disebut lumut tidak selalu
merupakan tumbuhan lumut. Tumbuhan lumut mengacu pada sekelompok tumbuhan kecil
dengan ciri-ciri yang sudah disebutkan sebelumnya.
E. KESIMPULAN
Setelah melakukan
pengamatan, kami dari kelopok 8 menyimpulkan bahwa;
1.
Devisio sutu tumbuhan dapat ditentukan dengan melihat ciri morfologi yang
dimiliki oleh tumbuhan tersebut.
2.
Melalui pengamatan ciri-ciri morfologi tumbuhan yang kami lakukan kami dapat
menyimpulkan bahwa;
a.
Tumbuhan cabai, jagung, kacang tanah dan kedelai tergolong kedalam devisi Spermatophyta (tumbuhan berbiji).
b.
Tumbuhan lumut daun tergolong kedalam devisi Bryophyta (tumbuhan lumut).
c.
Tumbuhan tanduk rusa tergolong kedalam devisi Pteridophyta (tumbuhan paku)
No comments:
Post a Comment